photo IKLAN_zps0bd7cdbd.png

Rabu, 05 Februari 2014

Teori Policy Analysis Matrix (PAM)

                         Policy Analysis Matrix (PAM) atau Matriks Analisis Kebijakan merupakan Model analisis yang digunakan untuk menganalisis keunggulan komparatif (analisis ekonomi) dan keunggulan kompetitif (analisis financial) terhadap suatu komoditi yang diperkenalkan pertama kali oleh Monke dan Pearson pada tahun 1989. Menurut Scott Pearson (2005), terdapat tiga tujuan dari analisis PAM, yaitu :
1)         Menghitung tingkat keuntungan privat sebuah ukuran daya saing usahatani pada tingkat harga pasar atau harga aktual.
2)         Menghitung tingkat keuntungan sosial sebuah usahatani yang dihasilkan dengan menilai output dan biaya pada tingkat harga efisiensi (social opportunity cost).
3)         Menghitung transfer effect, sebagai dampak dari sebuah kebijakan. Dengan membandingkan pendapatan dan biaya, untuk selanjutnya dinamakan sebagai budget sebelum dan sesudah penerapan kebijakan.

            Hasil analisis PAM dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu negara memiliki daya saing yang tinggi atau rendah dalam suatu sistem produksi komoditi dilihat dari teknologi dan wilayah tertentu, serta bagaimana suatu kebijakan dapat memperbaiki daya saing tersebut melalui penciptaan efisiensi usaha dan pertumbuhan pendapatan. Selain digunakan untuk mengukur daya saing suatu komoditas, PAM juga dapat melihat sejauh mana dampak kebijakan harga input, kebijakan harga output, atau kombinasi keduanya yang dilakukan pemerintah terhadap produsen.
Menurut Scott Pearson (2005), matriks PAM terdiri atas dua identitas, identitas tingkat keuntungan (profitability identity) dan identitas penyimpanan (divergences identity). Identitas keuntungan pada sebuah tabel PAM adalah hubungan perhitungan lintas kolom dan matriks. Keuntungan didefinisikan sebagai pendapatan dikurangi biaya. Semua angka di bawah kolom bernama profits dengan sendirinya identik dengan selisih antara kolom yang berisi revenue dan kolom yang berisi costs (termasuk di dalamnya biaya input tradable dan faktor domestik). Identitas penyimpangan (divergences identity) adalah hubungan lintas baris dari matriks. Divergensi menyebabkan harga privat suatu komoditas berbeda dengan harga sosialnya. Divergensi meningkat, baik karena pengaruh kebijakan yang distortif,, yang menyebabkan harga privat berbeda dengan harga sosialnya, atau karena kekuatan pasar gagal menghasilkan harga efisiensi. Semua angka pada baris ketiga dari tabel PAM didefinisikan sebagai effect of divergences dan sama dengan selisih antara pada baris pertama (private price) dan baris kedua (social price).
            Matriks PAM terdiri dan tiga baris dan empat kolom (Tabel 6). Baris pertama mengestimasi keuntungan privat yaitu perhitungan penerimaan dan biaya berdasarkan harga yang berlaku, yang mencerminkan nilai-nilai yang dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Baris kedua mengestimasi keunggulan ekonomi dan daya saing (komparatif), yaitu perhitungan penerimaan dan biaya berdasarkan harga sosial (shadow price) atau nilai ekonomi yang sesungguhnya terjadi di pasar tanpa adanya kebijakan pemerintah. Sedangkan baris ketiga merupakan selisih antara baris pertama dan kedua yang menggambarkan divergensi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 7. Komponen penyusun policy analysis matrix.
Komponen
Penerimaan
Biaya Faktor Produksi
Keuntungan
Tradable
Non-tradable
Harga privat
A
B
C
D
Harga social
E
F
G
H
Divergensi
I = A – E
J = B – F
K = C - G
L = D - H
Sumber : Monke dan Pearson (1995)
Keterangan :
 A    =   Penerimaan Privat                                      G    Biaya Input Non Tradable Sosial
 B    =   Biaya Input Tradable Privat                      H    Keuntungan Sosial
 C    =   Biaya Input Non Tradable Privat             I     Transfer Output
 D    =   Keuntungan Privat                                    J     Transfer Input Tradable
 E    =   Penerimaan Sosial                                      K    Transfer Faktor
 F     =   Biaya Input Tradable Sosial                   L    Transfer Bersih

Menurut Scott Pearson (2005), metode PAM dapat mengidentifikasi tiga analisis, yaitu analisis keuntungan (privat dan sosial), analisis daya saing (keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif), dan analisis dampak kebijakan. Dalam metode PAM, terdapat asumsi-asumsi yang digunakan dalam antara laian :
1) Perhitungan berdasarkan harga privat (privat cost) yaitu harga yang benar-benar diterima produsen dan konsumen atau harga yang terjadi setelah adanya kebijakan.
2)    Perhitungan berdasarkan harga sosial (social cost) atau harga bayangan (shadow price) yaitu harga pada kondisi pasar persaingan sempurna atau harga yang terjadi bila tidak ada kebijakan pemerintah. Pada komoditi tradable harga bayangan adalah harga yang terjadi di pasar Internasional.
3)   Output bersifat tradable dan input dapat digolongkan ke dalam komponen tradable dan komponen non tradable.
4)     Eksternalitas positif dan negatif dianggap saling menghilangkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar